Mengapa Arsitektur Bali Masih Relevan Hingga Kini?
Arsitektur Bali adalah salah satu warisan budaya yang telah ada sejak zaman dahulu kala. Mengapa arsitektur Bali masih relevan hingga kini? Pertanyaan ini sering muncul ketika kita melihat kemegahan dan keindahan arsitektur tradisional Bali yang masih dapat ditemui di berbagai tempat di pulau dewata ini.
Pertama-tama, kita harus mengakui bahwa arsitektur Bali memiliki ciri khas yang sangat kuat dan unik. Bentuk atap yang melengkung, ornamen-ornamen yang indah, serta penggunaan batu alam dan kayu sebagai bahan utama membedakan arsitektur Bali dari gaya arsitektur lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Made Bandem, seorang ahli seni dan budaya Bali, “Arsitektur Bali adalah cerminan dari filosofi dan kepercayaan masyarakat Bali yang sangat kental dengan unsur spiritualitas dan harmoni dengan alam.”
Selain itu, arsitektur Bali juga masih relevan hingga kini karena mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Meskipun telah ada pengaruh dari arsitektur Barat dan modern, namun arsitektur Bali tetap mempertahankan karakteristiknya yang khas. Hal ini disebabkan oleh keberlanjutan tradisi dan kepercayaan masyarakat Bali terhadap nilai-nilai budaya yang mereka anut.
Menurut I Made Sukanda, seorang arsitek Bali yang telah banyak menciptakan karya-karya arsitektur yang memadukan tradisi dan inovasi, “Arsitektur Bali masih relevan karena mampu memberikan identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Bali. Selain itu, arsitektur tradisional Bali juga memiliki nilai estetika yang tinggi dan mampu memberikan ketenangan dan keharmonisan bagi penghuninya.”
Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika arsitektur Bali masih terus dipertahankan dan dikembangkan hingga kini. Keindahan dan keunikan arsitektur Bali memang tidak dapat dilepaskan dari sejarah dan budaya yang kaya di pulau dewata ini. Sebagai masyarakat Bali, kita seharusnya bangga memiliki warisan budaya yang begitu berharga seperti arsitektur Bali. Semoga arsitektur Bali tetap relevan dan terus dijaga keberadaannya untuk generasi-generasi mendatang.