MUSEUM BALI

Loading

Archives May 2025

Koleksi Museum Indonesia: Menyelami Kearifan Lokal dan Warisan Budaya


Museum adalah tempat yang penuh dengan kekayaan budaya dan sejarah. Salah satu museum yang memiliki koleksi yang memukau adalah Museum Indonesia. Koleksi Museum Indonesia menghadirkan kearifan lokal dan warisan budaya yang memukau.

Koleksi Museum Indonesia memungkinkan pengunjung untuk menyelami kekayaan budaya Indonesia. Dari pakaian adat hingga alat musik tradisional, koleksi ini memperlihatkan keberagaman budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Menyelami koleksi museum ini akan membawa kita pada perjalanan yang memukau, seakan-akan kita kembali ke masa lalu dan merasakan kehidupan nenek moyang kita.

Menurut Dini Setiowati, seorang ahli sejarah, “Koleksi Museum Indonesia merupakan jendela ke masa lalu yang memperlihatkan kearifan lokal dan warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.” Koleksi-koleksi ini tidak hanya sekedar barang bersejarah, namun juga merupakan bagian dari identitas bangsa Indonesia yang kaya akan budaya.

Koleksi Museum Indonesia juga menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi generasi muda. Dengan menyelami koleksi ini, generasi muda dapat belajar tentang sejarah dan budaya Indonesia secara langsung. Hal ini penting untuk memperkuat rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Menyelami kearifan lokal dan warisan budaya melalui koleksi Museum Indonesia bukan hanya sekedar mengagumi keindahan, namun juga merupakan bentuk apresiasi dan penghargaan terhadap warisan nenek moyang kita. Mari kunjungi Museum Indonesia dan nikmati keindahan koleksi-koleksi yang memukau ini.

Mengapa Budaya Bali Seringkali Dianggap Sebagai Warisan Budaya Dunia


Bali, pulau dewata yang terletak di Indonesia, dikenal dengan keindahan alamnya, seni tradisionalnya, dan tentu saja budayanya yang kaya. Mengapa Budaya Bali seringkali dianggap sebagai Warisan Budaya Dunia?

Pertama-tama, kita harus memahami bahwa Budaya Bali merupakan perpaduan antara agama, seni, dan kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Budaya ini telah ada sejak ribuan tahun yang lalu dan terus dijaga dan dilestarikan oleh generasi ke generasi. Sebagai hasilnya, UNESCO pada tahun 2012 menetapkan Budaya Bali sebagai salah satu Warisan Budaya Dunia.

Salah satu alasan utama mengapa Budaya Bali dianggap demikian adalah karena keunikan dan keberagaman seni dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Bali. Dr. I Gede Arya Sugiartha, seorang peneliti budaya dari Universitas Udayana, mengatakan bahwa “Budaya Bali memiliki kekayaan seni yang sangat beragam, mulai dari tarian, musik, wayang, hingga seni ukir dan pahat.”

Selain itu, Budaya Bali juga sangat erat kaitannya dengan agama Hindu. Mayoritas masyarakat Bali menganut agama Hindu dan banyak ritual dan upacara adat yang dilakukan sebagai bagian dari keyakinan tersebut. Menurut Prof. Dr. I Made Bandem, seorang pakar budaya dari Bali, “Agama Hindu memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat Bali dan memengaruhi setiap aspek kehidupan mereka, mulai dari seni hingga tata cara berpakaian.”

Selain itu, Budaya Bali juga dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami dan terjaga. Pulau ini memiliki pantai-pantai yang indah, sawah-sawah hijau yang terhampar luas, dan gunung-gunung yang menakjubkan. Semua ini menjadi bagian integral dari Budaya Bali dan menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang datang ke pulau ini.

Dengan keunikan, keberagaman, dan keindahan yang dimilikinya, tidak heran jika Budaya Bali seringkali dianggap sebagai Warisan Budaya Dunia. Budaya ini tidak hanya menjadi milik masyarakat Bali, tetapi juga menjadi milik dunia yang harus dijaga dan dilestarikan untuk generasi mendatang. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, seorang ahli seni tari Bali, “Budaya Bali adalah harta karun yang harus dijaga dan dilestarikan dengan baik agar tetap hidup dan berkembang.”

Bali: Dibalik Pesona Wisata, Ada Kisah Sejarah yang Menyentuh


Bali, siapa yang tidak kenal dengan destinasi wisata yang memukau ini? Pulau dewata ini memang terkenal dengan keindahan alamnya yang memesona, mulai dari pantai-pantai yang berkilau hingga pegunungan yang hijau. Namun, di balik pesona wisata yang memikat, ternyata ada kisah sejarah yang sangat menyentuh.

Sejak zaman dahulu, Bali telah dihuni oleh berbagai suku bangsa yang membentuk keberagaman budaya dan tradisi di pulau ini. Menurut sejarawan Bali, Prof. Dr. I Made Bandem, keberagaman inilah yang membuat Bali menjadi tempat yang unik dan istimewa. “Bali merupakan perpaduan antara keindahan alam dan kekayaan budaya yang luar biasa. Inilah yang membuat pulau ini begitu menarik bagi wisatawan,” ujarnya.

Salah satu kisah sejarah yang paling menyentuh di balik pesona wisata Bali adalah tentang perjuangan rakyat Bali dalam mempertahankan budaya dan tradisi mereka. Menurut Dr. Anak Agung Gde Agung, seorang budayawan Bali, rakyat Bali selalu gigih dalam memelihara warisan leluhur mereka. “Bali tidak hanya tentang pantai dan pesta, namun juga tentang keberanian dan keteguhan dalam menjaga identitas budaya,” katanya.

Tak hanya itu, Bali juga memiliki kisah sejarah yang penuh dengan keajaiban dan kepercayaan spiritual. Menurut Pakar Sejarah Bali, Prof. Dr. I Wayan Dibia, banyak cerita mistis dan legenda yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. “Bali tidak hanya indah secara fisik, namun juga memiliki kekuatan spiritual yang membentuk karakter masyarakatnya,” ujarnya.

Dibalik pesona wisata Bali yang begitu memukau, ada kisah sejarah yang begitu menyentuh. Pulau ini bukan hanya tentang keindahan alamnya, namun juga tentang keberagaman budaya, perjuangan rakyat, dan keajaiban spiritual yang membuatnya begitu istimewa. Jadi, jangan hanya terpaku pada kecantikan Bali yang terlihat dari luar, tetapi juga coba untuk merasakan dan memahami kekayaan sejarah yang ada di baliknya.

Menyelamatkan Warisan Budaya Bali dari Ancaman Globalisasi


Warisan budaya Bali merupakan salah satu aset berharga yang perlu dijaga dan dilestarikan dari ancaman globalisasi. Globalisasi membawa dampak positif dan negatif bagi perkembangan budaya Bali. Namun, perlu adanya langkah konkret untuk menyelamatkan warisan budaya Bali agar tetap lestari di tengah arus globalisasi yang semakin cepat.

Menyelamatkan warisan budaya Bali dari ancaman globalisasi membutuhkan kerjasama dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun dunia pendidikan. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Made Astra, seorang pakar budaya Bali, yang mengatakan bahwa “Warisan budaya Bali harus dijaga bersama-sama agar tidak tergerus oleh arus globalisasi yang tidak terelakkan”.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat regulasi dan kebijakan yang melindungi warisan budaya Bali. Hal ini sejalan dengan pendapat dari I Wayan Suyadnyana, seorang ahli warisan budaya, yang menekankan bahwa “Perlunya adanya kebijakan yang jelas dan tegas untuk melindungi warisan budaya Bali dari pengaruh negatif globalisasi”.

Selain itu, pendidikan dan kesadaran masyarakat juga memiliki peran penting dalam menyelamatkan warisan budaya Bali. Menurut Ni Luh Made Purnama Sari, seorang aktivis budaya Bali, “Pendidikan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya Bali harus ditingkatkan agar generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam melindungi warisan budaya Bali”.

Dengan langkah-langkah konkret dan kerjasama yang baik antara berbagai pihak, warisan budaya Bali dapat tetap lestari dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas budaya Bali. Sebagaimana yang dikatakan oleh I Made Bandem, seorang seniman Bali, “Menyelamatkan warisan budaya Bali dari ancaman globalisasi bukanlah tugas yang mudah, namun dengan usaha bersama, kita dapat menjaga keberlangsungan warisan budaya Bali untuk generasi mendatang”.

Mengapa Kerajinan Tangan Bali Begitu Disukai Oleh Wisatawan?


Mengapa Kerajinan Tangan Bali Begitu Disukai Oleh Wisatawan?

Bali, pulau dewata yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga dikenal dengan beragam kerajinan tangan yang memikat hati wisatawan. Tidak heran jika kerajinan tangan Bali begitu disukai oleh wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Mengapa hal ini terjadi? Mari kita simak lebih lanjut.

Pertama-tama, keunikan dan keindahan dari kerajinan tangan Bali menjadi magnet tersendiri bagi para wisatawan. Dari ukiran kayu yang halus hingga anyaman bambu yang indah, setiap kerajinan tangan Bali memiliki ciri khas dan keunikan yang sulit untuk ditolak. Menurut Pak Wayan, seorang pengrajin kerajinan tangan di desa Ubud, “Kerajinan tangan Bali memang dihasilkan dengan keahlian dan ketelitian tinggi, sehingga hasilnya sangat memukau dan menarik perhatian wisatawan.”

Selain itu, nilai filosofi dan kearifan lokal yang terkandung dalam setiap kerajinan tangan Bali juga menjadi daya tarik tersendiri. Misalnya, dalam ukiran kayu Bali sering kali terdapat motif-motif tradisional yang memiliki makna dan pesan moral. Menurut Ibu Made, seorang seniman ukiran kayu di desa Mas, “Setiap ukiran yang saya buat memiliki makna yang dalam, seperti keberanian, kebijaksanaan, dan kasih sayang. Hal ini membuat kerajinan tangan Bali tidak hanya sekadar barang jadi, tapi juga memiliki nilai filosofis yang mendalam.”

Tak hanya itu, keberlanjutan dari kerajinan tangan Bali juga menjadi faktor penting yang membuatnya begitu disukai oleh wisatawan. Banyak pengrajin di Bali yang masih menjaga tradisi dan teknik pembuatan kerajinan tangan secara turun-temurun, sehingga kualitas dan keaslian kerajinan tersebut tetap terjaga. Menurut Ibu Nyoman, seorang pengrajin anyaman bambu di desa Tenganan, “Kami mengajarkan anak cucu kami untuk terus menjaga tradisi anyaman bambu, agar kerajinan tangan Bali tetap lestari dan bisa dinikmati oleh generasi mendatang.”

Dengan beragam faktor yang membuatnya begitu disukai oleh wisatawan, kerajinan tangan Bali memang menjadi salah satu daya tarik utama pariwisata Pulau Dewata. Keindahan, filosofi, dan keberlanjutan yang terkandung dalam setiap kerajinan tangan Bali menjadi representasi dari kekayaan budaya dan kearifan lokal yang patut untuk dipertahankan dan dilestarikan. Jadi, jika Anda berkunjung ke Bali, jangan lupa untuk membawa pulang kerajinan tangan Bali sebagai kenang-kenangan yang istimewa.

Perjalanan Panjang Perkembangan Arsitektur Bali dari Masa ke Masa


Perjalanan panjang perkembangan arsitektur Bali dari masa ke masa memang sangat menarik untuk disimak. Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di Indonesia, memiliki kekayaan budaya yang sangat kaya, termasuk dalam bidang arsitektur.

Sejak zaman purba, Bali telah memiliki keunikan dalam arsitektur tradisionalnya. Rumah-rumah adat dengan atap jerami yang melengkung menjadi ciri khas yang sangat ikonik. Perjalanan panjang ini terus berlanjut hingga saat ini, dengan perkembangan arsitektur Bali yang semakin modern namun tetap mempertahankan nilai-nilai tradisionalnya.

Menurut I Wayan Rai, seorang arsitek Bali yang juga peneliti budaya, “Perkembangan arsitektur di Bali sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai keagamaan dan kepercayaan masyarakatnya. Setiap bangunan yang dibangun selalu memiliki makna dan filosofi yang dalam.”

Salah satu contoh perkembangan arsitektur Bali yang menarik adalah adanya pengaruh dari arsitektur Hindu-Buddha yang dibawa oleh para pendeta dari India pada abad ke-8 Masehi. Hal ini terlihat dari bangunan candi dan pura yang memiliki ornamen-ornamen khas Hindu-Buddha.

Selain itu, pada masa kolonial Belanda, arsitektur Bali juga mengalami perkembangan yang signifikan. Bangunan-bangunan kolonial Belanda seperti kantor pos dan gereja yang dibangun di Bali juga memberikan pengaruh dalam pola bangunan dan material yang digunakan.

Namun, meskipun arsitektur Bali terus mengalami perkembangan, nilai-nilai tradisionalnya tetap dijaga dengan baik. Menurut I Made Wijaya, seorang arsitek terkenal asal Bali, “Kita harus bisa menyatukan antara modernitas dan tradisi dalam arsitektur Bali agar tetap memiliki identitas yang kuat.”

Dengan demikian, perjalanan panjang perkembangan arsitektur Bali dari masa ke masa menggambarkan betapa kaya dan beragamnya warisan budaya yang dimiliki oleh pulau dewata ini. Semoga kekayaan budaya ini tetap bisa dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Menjaga Identitas Budaya Lokal dalam Era Globalisasi


Dalam era globalisasi yang semakin maju ini, penting bagi kita untuk menjaga identitas budaya lokal kita. Menjaga identitas budaya lokal berarti mempertahankan nilai-nilai dan tradisi yang telah ada sejak zaman dahulu. Hal ini tidaklah mudah, mengingat pengaruh dari budaya luar yang semakin masuk dan meresap ke dalam kehidupan sehari-hari kita.

Menjaga identitas budaya lokal bukan berarti menutup diri dari budaya luar. Sebaliknya, kita bisa mengambil hal-hal positif dari budaya luar tanpa melupakan akar budaya kita sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. Saparinah Sadli, seorang ahli antropologi budaya, “Kita harus mampu beradaptasi dengan budaya luar tanpa kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia.”

Salah satu cara untuk menjaga identitas budaya lokal adalah dengan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda. Pendidikan budaya lokal seharusnya menjadi bagian yang penting dalam kurikulum pendidikan. Seperti yang disampaikan oleh Bapak Anies Baswedan, “Pendidikan budaya lokal akan membantu generasi muda untuk lebih menghargai dan melestarikan budaya lokal kita.”

Selain itu, media juga memiliki peran yang penting dalam menjaga identitas budaya lokal. Media massa dapat digunakan sebagai sarana untuk mempromosikan budaya lokal kita kepada masyarakat luas. Seperti yang diungkapkan oleh Dra. Yunita T. Winarto, seorang pakar media massa, “Media memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini masyarakat. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan media dengan baik untuk memperkenalkan budaya lokal kita.”

Dengan menjaga identitas budaya lokal, kita tidak hanya mempertahankan warisan nenek moyang kita, tetapi juga memperkaya keberagaman budaya di dunia. Seperti yang diungkapkan oleh Prof. Dr. Arief Budiman, seorang ahli sosiologi budaya, “Identitas budaya lokal adalah bagian yang penting dalam membangun peradaban manusia. Tanpa identitas budaya lokal, manusia akan kehilangan akar dalam kehidupan bermasyarakat.”

Sebagai generasi muda, mari kita bersama-sama menjaga identitas budaya lokal kita agar tetap hidup dan berkembang di tengah arus globalisasi yang semakin deras. Kita adalah penerus dari nilai-nilai luhur nenek moyang kita, dan sudah saatnya kita bangkit untuk melestarikannya demi masa depan yang lebih baik.

Menyelami Tradisi Bali: Memahami Nilai-Nilai Budaya dan Eksistensi Masyarakatnya


Bali, pulau dewata yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga kaya akan tradisi dan budaya yang begitu memesona. Menyelami tradisi Bali bukan hanya sekedar mengenal lebih dalam tentang warisan leluhur, namun juga memahami nilai-nilai budaya dan eksistensi masyarakatnya.

Pertama-tama, mari kita bahas tentang nilai-nilai budaya yang terkandung dalam tradisi Bali. Salah satu nilai yang sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali adalah gotong royong. Seperti yang diungkapkan oleh I Gusti Ngurah Bagus, seorang budayawan Bali, “Gotong royong merupakan pondasi utama dalam kehidupan masyarakat Bali. Semangat kebersamaan dan tolong menolong sangat kuat di sini.”

Nilai lain yang tidak kalah penting adalah rasa hormat kepada leluhur. Dalam setiap upacara adat yang dilaksanakan, selalu ada saat-saat dimana leluhur dipuja dan diberikan penghormatan. Menurut I Gusti Putu Phalgunadi, seorang peneliti budaya Bali, “Hormat kepada leluhur adalah cermin dari rasa syukur dan penghargaan terhadap warisan yang telah diterima.”

Selain nilai-nilai budaya, eksistensi masyarakat Bali juga merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Masyarakat Bali terkenal dengan keramahannya dan keinginan untuk mempertahankan tradisi. Menurut Ni Luh Putu Satyawati, seorang penggiat budaya Bali, “Masyarakat Bali sangat peduli terhadap pelestarian budaya dan tradisi, karena bagi mereka itu adalah identitas yang harus dijaga dengan baik.”

Dengan menyelami tradisi Bali, kita juga dapat memahami bagaimana masyarakat Bali menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Seperti yang diungkapkan oleh I Ketut Suastika, seorang tokoh masyarakat Bali, “Kami tidak menolak perkembangan zaman, namun kami tetap memegang teguh nilai-nilai leluhur sebagai landasan dalam menjalani kehidupan.”

Dengan demikian, menyelami tradisi Bali bukan hanya sekedar menjelajahi keindahan pulau ini, namun juga meresapi nilai-nilai budaya dan eksistensi masyarakatnya. Sebagaimana yang diungkapkan oleh I Wayan Suardika, seorang seniman Bali, “Tradisi adalah akar kehidupan kami, dan kami percaya bahwa dengan memahami dan menjaga tradisi, kami dapat menjaga jati diri kami sebagai bangsa Bali.”

Memperkuat Jati Diri Bangsa melalui Pengembangan Edukasi Budaya Bali


Pengembangan edukasi budaya Bali merupakan salah satu cara untuk memperkuat jati diri bangsa Indonesia. Budaya Bali yang kaya akan nilai-nilai luhur dan tradisi yang terpelihara dengan baik menjadi modal utama dalam membangun identitas bangsa yang kuat. Sebagai salah satu warisan budaya tak benda yang memiliki nilai tinggi, pengembangan edukasi budaya Bali menjadi sangat penting untuk diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia.

Menurut Dr. Anak Agung Made Djelantik, seorang budayawan dan ahli warisan budaya Bali, “Edukasi budaya Bali bukan hanya tentang melestarikan tradisi, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kearifan lokal yang dapat menjadi modal dalam membangun karakter bangsa yang tangguh.” Dengan memperkuat jati diri bangsa melalui pengembangan edukasi budaya Bali, generasi muda diharapkan dapat memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Salah satu bentuk pengembangan edukasi budaya Bali adalah melalui program-program pendidikan yang memasukkan materi-materi budaya Bali dalam kurikulumnya. Misalnya, pelajaran tari tradisional Bali, gamelan, bahasa Bali, serta nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat Bali dapat diajarkan kepada siswa-siswa di sekolah. Dengan demikian, generasi muda akan terbiasa dengan budaya Bali sejak dini dan dapat menjadikannya sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, edukasi budaya Bali juga dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler seperti festival budaya, pertunjukan seni tradisional, serta kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Bali. Dengan cara ini, generasi muda akan lebih menghargai dan mencintai budaya Bali serta merasa bangga akan warisan budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi, memperkuat jati diri bangsa melalui pengembangan edukasi budaya Bali menjadi semakin penting. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Dr. I Wayan Dibia, seorang pakar seni tari Bali, “Budaya adalah identitas suatu bangsa. Jika kita tidak memperkuat jati diri bangsa melalui pengembangan budaya, maka kita akan kehilangan akar dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.”

Dengan demikian, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan untuk mendukung dan melaksanakan program-program pengembangan edukasi budaya Bali. Dengan cara ini, kita dapat memperkuat jati diri bangsa dan melestarikan warisan budaya yang telah kita warisi dari nenek moyang kita. Sehingga, bangsa Indonesia tetap kokoh dan kuat dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berkembang.

Keindahan Harmoni Vokal dalam Musik Bali


Musik Bali memang dikenal dengan keindahan harmoni vokal yang khas dan memukau. Keindahan harmoni vokal dalam musik Bali bukanlah hal yang baru, namun tetap menjadi daya tarik utama bagi para penggemar musik tradisional Indonesia.

Menurut I Wayan Dibia, seorang pakar musik Bali, keindahan harmoni vokal dalam musik Bali merupakan hasil dari perpaduan antara suara-suaranya yang unik dan berbeda. “Setiap suara memiliki peran penting dalam menciptakan harmoni vokal yang indah,” ujarnya.

Dalam setiap pertunjukan musik Bali, keindahan harmoni vokal selalu menjadi bagian yang tak terpisahkan. Para penyanyi dan musisi Bali selalu berusaha untuk menghasilkan harmoni vokal yang sempurna, sehingga mampu menghipnotis pendengarnya.

Salah satu contoh keindahan harmoni vokal dalam musik Bali dapat ditemukan dalam lagu-lagu tradisional seperti “Janger” dan “Kecak”. Dalam lagu-lagu ini, para penyanyi dan penari bekerja sama untuk menciptakan harmoni vokal yang memukau, sehingga menciptakan suasana magis dan mistis.

Keindahan harmoni vokal dalam musik Bali juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke Pulau Dewata. Mereka sering kali terpesona dengan keindahan suara para penyanyi dan musisi Bali yang mampu menciptakan harmoni vokal yang begitu merdu dan menyentuh hati.

Secara keseluruhan, keindahan harmoni vokal dalam musik Bali memang menjadi warisan budaya yang sangat berharga bagi Indonesia. Dengan menjaga dan melestarikannya, kita dapat terus menikmati keindahan musik Bali yang kaya akan nuansa dan emosi.

Sebagai penutup, seperti yang dikatakan oleh I Wayan Dibia, “Keindahan harmoni vokal dalam musik Bali adalah cerminan dari kekayaan budaya dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Bali. Mari kita jaga dan lestarikan warisan budaya ini agar terus dapat dinikmati oleh generasi mendatang.”